-->

Pages

Subscribe:

Sabtu, 05 November 2011

Masalah Tanah Ekspansif dan Beberapa Solusi

Terjadinya pengembangan dan penyusutan pada tanah menjadi sangat berbahaya, terlebih lagi apabila di atas tanah tersebut akan berdiri bangunan sipil. Tanah seperti ini tergolong tanah yang tidak stabil sehingga dapat merusak lantai bangunan yang akan didirikan, atau yang lebih berbahaya dapat merusak pondasi bangunan tersebut.

Salah satu upaya untuk mendapatkan sifat tanah yang memenuhi syarat-syarat teknis tertentu adalah dengan metode stabilisasi tanah. Metode stabilisasi tanah dapat dibagi menjadi 2 klasifikasi utama yaitu berdasarkan sifat teknisnya dan berdasarkan pada tujuanya, dimana beberapa variasi dapat di gunakan. Dari sifat teknisnya, stabilisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu: stabilisasi mekanis, stabilisasi fisik, dan stabilisasi kimiawi (Ingles dan Metcalf, 1972).

Pada prinsipnya stabilisasi tanah secara mekanis dengan penambahan kekuatan dan daya dukung terhadap tanah yang ada dengan mengatur gradasi dari butir tanah yang bersangkutan dengan meningkatkan kepadatannya. Menambah dan mencampur tanah yang ada( naturalsoil) dengan jenis tanah yang lain sehingga mempunyai gradasi baru yang lebih baik. Yang perlu diperhatikan dalam stabilisasi tanah secara mekanis adalah gradasi butir tanah yang memiliki daya ikat( binder soil) dan kadar air.

Contohnya: Stabilisasi Tanah Ekspansif Dengan Cara Removal dan Replacement 
Metode ini dilakukan dengan cara mencampur tanah ekspansif dengan tanah nonekspansif, diharapkan dengan mencampur kedua jenis tanah ini dapat memperbaiki sifat dari tanah ekspansif. Tinggi dari timbunan tanah non ekspansif harus tepat agar didapat kekuatan yang diinginkan. Tidak ada petunjuk yang tepat, berapa tinggi timbunan tersebut. Menurut Chen (1988) merekomendasikan 1 meter sampai dengan1,30 meter.

Keuntungan dari metode ini adalah:
  • Tanah non ekspansif yang dicampurkan mempunyai sifat density dan daya dukung lebih besar, sehingga dapat memperbaiki tanah ekspansif yang mempunyai nilai density rendah.
  • Biaya dari metode ini lebih ekonomis dari metode stabilisasi tanah ekspansif lainya,karena metode ini tidak membutuhkan peralatan konstruksi yang mahal. 
  • Kerugian dari metode ini adalah ketebalan dari tanah ekspansif yang telah dicampur dengan tanah non ekspansif akan menjadi lebih tebal sehingga memungkinkan tidak sesuai dengan ketebalan yang telah ditentukan.
 Stabilisasi kimiawi dengan menambahkan bahan kimia tertentu sehingga terjadi reaksi kimia. Bahan yang biasanya digunakan antara lain portland cement, kapurtohor dan bahan kimia lainya. Stabilisasi ini dilakukan dengan dua cara yaitu mencampur tanah dengan bahan kimia kemudian diaduk dan dipadatkan, cara kedua adalah memasukan bahan kimia kedalam tanah( grouting).

Contohnya: Stabilisasi tanah Ekspansif Dengan Cara Chemical Admixtures:

        1.Stabilisasi Tanah Dengan Kapur
Stabilisasi tanah dengan kapur telah banyak digunakan pada proyek-proyek jalan dibanyak negara. Untuk hasil yang optimum kapur yang digunakan biasanya antara 3% sampai dengan 7%. Thomson (1968) menemukan bahwa dengan kadar kapur antara 5% sampai dengan 7% akan menghasilkan kekuatan yang lebih besar dari kadar kapur 3%. 

2.Stabilisasi Tanah Dengan Semen
Hasil yang didapat dengan stabilisasi tanah dengan semen hampir sama stabilisasi tanah dengan kapur. Menurut Chen (1988) dengan menambahkan semen pada tanah akan dapat meningkatkan shrinkage limit dan shearstreng tanah.

        3.Stabilisasi Tanah Dengan  Fly ash.
Flyash dapat juga dipergunakan sebagai stabilizing agents karena apabila dicampur dengan tanah akan terjadi reaksi pozzolonic. Pada tanah lunak kapur yang akan dicampur flyash dengan perbandingan satu banding dua terbukti dapat meningkatkan daya dukung tanah.

Yang berikutnya adalah stabilisasi secara fisik: yaitu dengan menambahkan geomembran diatas tanah ekspansif. Penggunaan geomembrane sebagai penghalang kelembaban horisontal pada tanah ekspansif, bertujuan untuk menghalangi resapan air oleh tanah ekspansif di bawah perkerasan jalan dengan jalan membungkusnya agar air tidak masuk ke dalam tanah tersebut. Selain geo membran juga ada penanganan swelling pressure pada tanah ekspansif yaitu dengan menambah berat slab sehingga tekanan slab lebih besar dari tekanan pengembangan, hal ini dapat meredam tekanan pengembangan.
sumber: materi kuliah teknik sipil UNS mata kuliah topik khusus

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Bang .Cara Pemadatan Untuk Tanah Ekspansif ap yah ?

Komat Kamit mengatakan...

Bang, cara memperbaiki pemadatan tanah yang disebabkan oleh lalu lintas traktor gimana ya?

panditaoakleaf mengatakan...

T.I.T.T.S. - Titanium Athletics
T.I.T.S. is a titanium spork high performance, titanium metal high intensity titanium iv chloride workout that utilizes burnt titanium a super reactive element (SAR) titanium coating technology. The T.I.T.S. utilizes a super reactive element (SAR)

Posting Komentar

Silahkan isi komentar anda