-->

Pages

Subscribe:

Sabtu, 29 Oktober 2011

mungkinkan Bengawan solo jadi lalu lintas air?


Bengawan Solo adalah sungai terpanjang di Pulau Jawa, Indonesia dengan dua hulu sungai yaitu dari daerah Pegunungan Kidul, Wonogiri dan Ponorogo, selanjutnya bermuara di daerah Gresik.

Sungai ini panjangnya sekitar 548,53 km dan mengaliri dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jawa Timur.Kabupaten yang dilalui meliputi tiga bagian yaitu:
·         Wilayah Administratif Hulu
  1. Wonogiri, Hulu utama pertama (Daerah Tangkapan Air Gajah Mungkur)
  2. Karanganyar
  3. Ponorogo, Hulu utama kedua (Daerah Tangkapan Air Kali Madiun)
  4. Boyolali,
  5. Sragen,
  6. Klaten
·         Wilayah Administratif Tengah
  1. Sukoharjo,
  2. Solo,
  3. Ngawi,
  4. Magetan,
  5. Blora,
  6. Cepu
·         Wilayah Administratif Hilir
  1. Bojonegoro,
  2. Tuban,
  3. Lamongan, dan
  4. Gresik
Ada beberapa permasalahan yang ditemukan di sungai bengawan solo:
a)   Sampah
Sampah berasal dari masyarakat sekitar bengawan solo yang membuang sampah ke sungai. Hal ini di karenakan masih kurangnya pengetahuan warga terhadap dampak yang akan di timbulkan ketika secara terus-menerus membuang sampah di bengawan solo. Perlu ada solusi untuk hal ini, salah satunya sosialisasi pemkot/pemkab kepada warganya agar tidak membuang sampah sembarang.
b)   Limbah
Limbah di bengawan solo tentunya berasal dari kawasan industry, di sekitar sungai bengawan solo (sebagian Kabupaten Wonogiri, Pacitan, Sukoharjo, Klaten, Solo, Sragen, sebagian Kabupaten Ngawi). Limbah yang di buang ke sungai secara langsung dapat mengganggu ekosistem air terutama di hilir. Salah satu solusinya adalah mengawasi dengan ketat industry yang berada di sekitar sungai bengawan solo terkait dengan analisis dampak lingkungan atas keberadaan industry, jika tidak memenuhi factor safety sungai, industry tersebut dapat di tutup sementara.
c)   Sedimen
Sedimen menjadi masalah yang paling mengganggu di bengawan solo.ada beberapa penyebabnya penggunaan lahan yang kurang benar dan dinding sungai yang relatif curam di daerah hulu. Sedimen juga menyebabkan kapasitas daya tampung sungai tidak memadai(menjadi sempit). Solusinya: perbaikan sungai yang semula melikak likuk menjadi lurus,hal ini dapat menambah keceptan air sehingga tidak terjadi sedimen. Agar dinding sekitar sungai tidak terjadi erosi perlu adanya penanaman pohon yang memiliki akar kuat.

Ketika permasalahan sampah, limbah, dan sedimen sudah di kurangi barulah kita dapat menerapkan beberapa alternative untuk memanfaatkan sungai bengawan solo menjadi lalulintas air seperti jaman dahulu. Beberapa alternative lalulintas air bengawan solo:
1.   Sebagai media untuk mendistribusikan bahan-bahan hasil industri dikawasan sukoharjo, solo, ngawi, magetan, blora dan cepu.
2.   Sebagai sarana tranportasi antarkota.
Berdasarkan pantauan teman-teman dari anggota Malimpa Al-Wathon Kampus UMS Karanganyar yang mengadakan rute ekspedisi di bengawan solo dengan rakit. Ada banyak rute yang bisa di gunakan sebagai sarana transportasi:
         i.  Rute pertama: Jurug, Surakarta -Sidokerto, Plupuh,Sragen.
                        ii. Rute kedua :    Sidokerto, Plupuh, Sragen - Pindi, Jenar, Sragen.
                        iii.Rute ketiga :    Pindi,Jenar, Sragen –Bangun rejo Lor, Pitu, Ngawi.
                        iv.Rute keempat : Bangun rejo Lor, Pitu ,Ngawi – Widodaren, Menden, Blora.
                        v. Rute kelima :   Widodaren, Menden, Blora – Jipang, Cepu, Blora.
                        vi.Rute keenam : Jipang, Cepu, Blora – Kenduruan, Malo, Bojonegoro.
                vii.Rute ketujuh : Kenduruan, Malo, Bojonegoro – Glagahsari, Soko, Tuban.

sumber:Wikipedia, blog Malimpa UMS SOLO tentang  ekspedisi penyusuran bengawan solo II, google map, dll. 


Read More >>